Biak Bukan Hanya Sekedar Pulau Karang



Struktur geologi yang terdiri dari bebatuan karang dan suhu  yang bisa mencapai 32ºC  saat terik, membuat kota biak  dijuluki sebagai Kota karang panas. Walaupun terdiri dari bebatuan karang bukan berarti Biak tidak memiliki lahan untuk bertani. Buktinya masyarakat Biak memiliki mata pencaharian sebagai petani atau berkebun. Kebun-kebun masyarakat biasa ditanami buah-buahan seperti durian, rambutan, langsat, salak, pinang dan cempedak. Ubi-ubian seperti singkong (kasbi), ubi jalar (petatas) dan keladi. Sayur-Sayuran. Hasil kebun yang paling diincar oleh masyarakat biak dan luar biak adalah cempedak dan keladinya yang enak.

Berbicara tentang keindahan alamnya membuat rindu setiap orang yang berkunjung ke biak untuk kembali lagi, seperti arti namanya Biak (Bila Ingat Akan Kembali). Pada tahun 90-an  hingga sekarang banyak wisatawan dalam negeri maupun luar negeri rela datang jauh-jauh dan merogoh kocek tebal untuk berkunjung ke Biak untuk menikmati keindahan pulau karang ini. Salah satu destinasi yang menarik banyak wisatawan adalah keindahan bawah laut kepulauan padaido. Keindahan laut biak tak kalah dengan Raja Ampat.

Selain terkenal dengan julukan kota karang panas, Biak juga memiliki pantai yang sangat indah, pasir putih yang mengkilap dan air laut yang biru dikala cuaca baik dan laut yang teduh seperti layaknya cermin. 

Baca: Pulau kecil Yang Memiliki Pantai-Pantai Indah.

Pulau karang ini  juga memiliki Air terjun yang sangat indah yaitu Air Terjun Karmon dan Air Terjun Wafsarak. Air Terjun Karmon terletak di Kampung Karmon, Biak Utara, dengan jarak tempuh dari kota biak ± 3 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.  Air terjun ini memiliki dinding yang tingginya ± 20 meter dan apabila curah hujan tinggi maka air terjun tersebut akan berlimpah dengan air yang jatuh membasahi kaki air terjun.

Air Terjun Karmon

Air Terjun Wafsarak ini terletak juga di Bak Utara tepatnya di Kampung Amoi, Distrik Warsa. Jika kalian ingin mengunjungi air terjun Wafsarak,cukup ditempuh dengan perjalanan ± 1 jam dari pusat kota Biak dengan menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi kemudian berjalan kaki sekitar 100 meter kedalam. Setiap orang yang melihat air terjun ini akan terpana dengan keindahannya dan juga kesejukannya bisa dirasakan begitu berjalan mendekati air terjun ini.  Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar ± 10 meter dan mengaliri sungai yang ada di bawahnya.

Air Terjun Wafsarak

Biak juga memiliki telaga yang cantiknya luar biasa. Namanya Telaga Biru Wopersnondi. Telaga yang indah ini berada diantara rerimbunan pohon-pohon besar di tengah hutan belantara.  Kata Wopersnondi berasal dari bahasa Biak, Woper yang artinya melompat dan Snon yang berarti Pria/laki-laki. Pada zaman dahulu di telaga ini banyak lelaki dari Kampung Sepse yang mandi di telaga ini dengan cara melompat. Sehingga masayarakat setempat menamai telaga ini Wopersnondi yang berarti pria yang melompat. Telaga ini terletak di Kampung Sepse, Distrik Biak Timur, perjalanan yang harus ditempuh sekitar 2 jam dari kota Biak. Dengan menyusuri jalan setapak  kita akan diuntun menuju telaga yang airnya sangat biru dan sangat jernih sehingga kita dapat melihat dengan jelas dahan dan ranting-ranting pohon yang menjadi hiasan di dasar telaga ini. 

Telaga Biru Wopersnondi

Biak juga merupakan saksi dari Perang Dunia II, perang yang meninggalkan bekas di Biak. Seperti Goa Jepang di Kampung Sumberker, tidak jauh dari pusat kota biak terdapat Monumen Perang Dunia II di Kampung Parai, dan Goa Lima Kamar di Kampung Ruar dan Landasan pesawat terbang bekas tentara Amerika di Pulau Owi, Biak Timur.

Goa Jepang Baik

Monumen Perang Dunia II

Monumen Perang Dunia II 

Monumen Perang Dunia II


 

#Balitbangtara2020 #Balitbangdapb #bentarapapua

Komentar

Postingan Populer