Tumbuhan Raksasa Yang Memiliki Berbagai Manfaat Bagi Masyarakat Suku Hatam di Kampung Syou
Tumbuhan dengan nama ilmiah Musa ingens ini memiliki tinggi batang 15 – 25 meter dan memiliki diameter batang kurang lebih 2 – 3 meter atau setara dengan keliling pelukan dua orang dewasa yang melingkar. Panjang daun pisang itu sendiri sekitar 7 meter dan lebar daun kurang lebih 2 meter. Dari ukurannya kita dapat membayangkan sebesar apa tumbuhan ini. Hal ini yang membuat tumbuhan ini disebut pisang raksasa oleh masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan wawancara
yang dilakukan bersama beberapa masyarakat suku Hatam yang ada di kampung
Syou tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai Bahan Pangan, Sandang, Obat dan
Kosmetik. Hal ini dibenarkan oleh Salah seorang tetua kampung yang dijumpai dan
menjelaskan manfaat dari tumbuhan yang sering mereka sebut dengan Wid Bingput tersebut. Pemanfaatan pisang
raksasa sebagai bahan pangan dimanfaatkan pada saat melakukan kegiatan berburu
hewan dihutan atau melakukan perjalanan jauh meninggalkan rumah dan kehabisan
makanan maka mereka akan mengonsumsi biji dari buah pisang tersebut dengan cara
biji tersebut dibersihkan dari daging buah, dicuci, lalu dibakar. Kemudian biji
ditumbuk untuk melepaskan kulit biji, selanjutnya bagian dalam atau isi dari
biji yang berwarna putih tersebut dikonsumsi.
Wawancara Bersama Beberapa Masyarakat Suku Hatam di Kampung Syou |
Masyarakat suku Hatam di
kampung Syou memanfaatkan kulit batang
semu sebagai alas tempat duduk atau tempat tidur (tikar). Cara pemanfaatannya
batang semu dipotong sesuai ukuran yang diinginkan, kemudian dijemur hingga
kering lalu dimanfaatkan.
Suku Hatam merupakan masyarakat yang masih memegang kuat tradisi yang ada dalam kehidupan mereka. Ketaatan ini terlihat dari seberapa sering masyarakat tersebut menggunakan tumbuhan pisang. Pada tradisi yang diwariskan turun-temurun ini terlihat pula pada sistem pengobatan yang dilakukan secara tradisional. Pemanfaatan tumbuhan pisang tertentu untuk mengobati penyakit dilakukan oleh orang yang dianggap mampu mendiagnosis penyakit. Umumnya mereka yang sudah berusia lanjut dianggap memiliki kemampuan yang dapat mengenal jenis penyakit yang diderita oleh pasien yang didiagnosa dengan cara meraba bagian tubuh pasien yang sakit. Wid Bingput dimanfaatkan untuk mengobati panas dalam, gatal-gatal dan sarampa. Cara pemanfatannya batang semu pisang dipotong, kemudian cairan yang keluar ditampung dalam sebuah wadah. Selanjutnya cairan tersebut diminum oleh orang yang sakit.
#Balitbangtara2020 #Balitbangdapb #bentarapapua
Komentar
Posting Komentar